Minat masyarakat terhadap produksi dan penggunaan energi telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Kenaikan harga minyak mentah telah memengaruhi semua sektor ekonomi dan menyebabkan kenaikan harga bahan bakar serta biaya minyak pemanas. Untuk menghasilkan listrik, kita menggunakan uap sebagai sumber tenaga. Oleh karena itu, teknologi pengukuran aliran uap menjadi penting.
Kita mendapatkan panas untuk pembangkit listrik dari berbagai sumber seperti bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, atau minyak), bahan bakar nuklir, bahan bakar limbah, energi surya, dan energi panas bumi. Sumber-sumber ini melepaskan panas melalui pembakaran atau proses serupa, dan kita mentransfer panas ini ke air untuk menghasilkan uap dengan bantuan boiler. Uap ini biasanya menggerakkan generator listrik.
Karena meningkatnya biaya energi, banyak produsen mencari cara untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik. Oleh karena itu, pengukuran aliran uap menjadi penting.
Di pasar flowmeter senilai $4,5 miliar, pendapatan 6% dicapai melalui penjualan flowmeter yang digunakan untuk pengukuran aliran uap.
Ada jenis flowmeter untuk mengukur aliran uap dengan prinsip kerja yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar flowmeter menggunakan teknologi DP atau steam vortex flow meter.
Kekurangan
Keuntungan
Elemen Primer
Efektivitas flowmeter DP bergantung pada elemen utama.
Flowmeter ini lebih baik dibandingkan flowmeter lain dengan teknologi terkini:
Mengukur fluida seperti uap merupakan tantangan tersendiri karena tekanan dan suhunya yang tinggi. Selain itu, parameter pengukurannya pun berubah-ubah tergantung jenis uapnya (basah, jenuh, atau super panas). Uap yang berasal dari boiler biasanya diukur di pembangkit listrik dan pabrik proses.
Pengukur aliran vortex shedding dapat mentoleransi tekanan dan suhu uap yang tinggi. Pengukur ini juga menawarkan jangkauan yang luas, yang berarti kita dapat mengukur aliran uap pada kecepatan yang berubah-ubah.
Alat ukur aliran uap seri STLU-VFN berasal dari pabrik alat ukur aliran uap Cina dengan harga murah, dapat memiliki kompensasi suhu dan tekanan internal, alat ukur aliran uap memiliki layar LCD untuk menunjukkan tekanan uap, suhu, aliran volumetrik dan aliran massa uap.
Dapat digunakan sebagai totalizer aliran uap yang sangat ekonomis. Satuan pengukuran aliran uap dapat berupa t/jam, kg/jam.
Rotameter memiliki kegunaan terbatas untuk pengukuran aliran uap karena tidak memiliki sinyal keluaran, dan kita perlu membacanya secara manual. Hal ini membuat rotameter kurang bermanfaat untuk pembangkit listrik otomatis. Namun, beberapa perusahaan telah berhasil mengembangkan rotameter dengan sinyal keluaran atau pemancar.
Kedua, rotameter kurang akurat dengan toleransi 5% hingga 10%, yang tidak dapat diterima di pembangkit listrik dan proses. Bahkan jika pengguna ingin menggunakan meter berbiaya rendah, ia akan lebih memilih flowmeter DP. Karena rotameter berbiaya rendah, rotameter cocok untuk aplikasi non-kritis yang tidak membutuhkan akurasi tinggi.
Kita dapat menggunakan meter target untuk pengukuran aliran cairan, gas, atau uap. Namun, umumnya meter target digunakan untuk mengukur aliran uap (baik yang super panas maupun jenuh). Kita dapat mengkalibrasi ulang untuk mengkompensasi keausan. Meter target tidak memiliki bagian yang bergerak dan dapat menahan tekanan hingga 15.000 PSI dan suhu hingga 500 derajat Fahrenheit. Meter ini dapat dipasang pada saluran dengan panjang lebih dari 3/8 inci.
Alat ini diproduksi secara mekanis sejak tahun 1950 dan oleh karena itu dikenal sebagai flowmeter konvensional. Dalam banyak hal, alat ini mirip dengan vortex meter. Oleh karena itu, banyak perusahaan tidak lagi menyediakannya. Vortex meter menggunakan badan tebing dan menghitung vorteks untuk mengukur aliran uap. Target meter bergantung pada badan yang dimasukkan ke dalam aliran dan mengukur gaya yang diberikan fluida atau uap pada target.
Beberapa pemasok telah menyertakan vortex ke dalam rangkaian flowmeter seperti Turbin, Coriolis, dan Ultrasonik. Hal ini memberikan pilihan lain bagi pengguna jika mereka kesulitan mengukur uap dengan salah satu teknologi ini. Flowmeter uap vortex semakin populer sebagai alternatif atau jaring pengaman karena perusahaan mungkin kesulitan menerapkan beberapa teknologi. Mereka mungkin ingin mencoba teknologi baru untuk mengukur aliran uap.
Pengukur aliran vortex cukup andal karena mampu menangani tekanan dan suhu tinggi, serta penurunan tekanannya minimal. Pemasok akan terdorong untuk mengembangkan dan mempromosikan teknologi alternatif. Lagipula, mereka dapat mengandalkan pemancar aliran vortex sebagai cadangan atau jaring pengaman.